Share

Bab 62.

“Nenek sayang. Aku hanya makan tiga bungkus pepes ikan saja. Iya kan, Baby?” Tatapan Firheith terjatuh pada Mutia, seperti anak kecil mengadu pada ibunya.

“Ah, iya.” Mutia mengangguk karena Firheith memang benar.

“Kurasa nenek yang membesar-besarkan? Nah! Makanlah pepes ikan mas itu, aku cukup ini saja,” kata Firheith mengalah tak ingin menambah lagi. Tetapi dalam otaknya menginginkan hal lain.

Carla tersenyum senang menguasai pepes itu, sampai Gabriel dan Gabby menggelengkan kepala. Sementara Glady di hatinya mencibirnya kekanak-kanakan.

“Bagus! Kau memang cucu nenek yang pengertian,” sambung Carla sambil memakannya dengan lahap.

Jika Carla, dirasa wajar karena sudah tua renta yang pada akhirnya akan kembali ke siklus awal seperti bayi.

Namun untuk Firheith? Bagi Mutia terlihat aneh! Ia tidak biasanya begitu dan kini sangat manja sekali dengan Mutia. Apakah karena pengaruh kehamilan Mutia?

Memang, setelah mual-mual dan pingsan pertama kali saat diketahuinya Mutia hamil. Wanit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
ahay ayang rich akhir ny nonggol jga.........
goodnovel comment avatar
Farida Wati
KK lanjutkan juga dong cerita alda dan ricad di sini juga....kengen sama cerita lanjutannya Alda dan ricad kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status