Share

Bab 42. Menunjukkan Kemesraan

Tadi malam perasaan Mutia dan Firheith hanya melakukan sekali. Namun kenapa sampai pagi ini ketika bangun rasanya bekas penyatuan itu masih melekat?

Mengulum bibirnya, Mutia memandangi Firheith yang wajahnya berada di samping lehernya. Firheith masih memeluknya erat saat baru membuka kelopak mata.

Anehnya, kali ini Mutia tak bisa marah seperti biasanya, karena Firheith memenuhi janjinya yang tidak akan meminta lebih. Tidak seperti lalu yang tidak cukup sekali berhubungan.

"Ogh!"

Firheith menggeliat, Mutia menahan napas ketika kulitnya yang masih polos bersentuhan dengan Firheith. Walau malam itu sudah jelas tahu bagaimana bentuk tubuh masing-masing. Tetap saja Mutia merasa canggung.

"Kau sudah bangun, hum?" Dengan suara serak yang terdengar jantan itu, Firheith menyapa Mutia tepat di telinganya.

Mutia menyeret ludahnya susah payah dan mengangguk. "Iya," jawabnya lirih.

"Selamat pagi istriku tercinta." Kemudian Firheith mengatakan itu dengan manis dan mengecup pipi Mutia.

Pipi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Farida Wati
cari wanita lain aja Adam kan banyak wanita cantik2 bukan Mutia aja.....jangan ganggu rumah tangga Mutia dan fir adam
goodnovel comment avatar
Madinah Ayyara
nanti ada kok
goodnovel comment avatar
Anis Eko
Nah kan kasian Adam nyari yg lain aja ya dam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status