Share

Bab 9. Ancaman

Detak jantung Mutia berdentum sangat cepat ketika Firheith semakin merapatkan duduk. Mungkin saking kerasnya, sampai Firheith dapat mendengar itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" jawab Mutia gugup seraya menepikan duduknya semakin ke pinggir ranjang. Bersiap kabur ke luar seandainya Firheith akan mencelakainya lagi.

"Hmm, jangan berbelit-belit. Aku tidak suka!" sahut Firheith dingin.

Dilema menelan Mutia, baru saja Mutia akan menjawab. Tiba-tiba sosok Glady muncul di ambang pintu setelah mengetuk dan dipersilakan Firheith masuk ke dalam kamar.

"Mama tidak mengganggu kalian, bukan?" Bibir Glady tersenyum pada Mutia hanya saat Firheith melihat.

Tetapi setelah Firheith menarik wajah, mata Glady langsung melotot pada Mutia dengan tatapan seolah mengulitinya hidup-hidup.

Kalau begini, tak ada gunanya Mutia mengaku karena Firheith pasti tak percaya dan menganggap Mutia telah memfitnah ibu kandungnya.

"Tidak, Ma. Duduk saja," kata Firheith tak terganggu kedatangan Glady, lain hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
his jahat ny
goodnovel comment avatar
Paprika Hijau
gue sumpahin Fir cinta mati ama mutia, trus balik benci Glady
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dasar kutukupret mertua durjana emang si glady ini , manis dibibir pahit dihati, fir sadar istrimu teraniaya sama ibumu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status