Share

Bab 10. Merasa Bersalah

Teringat ancaman Glady membuat Mutia ketakutan setiap saat, tak hanya kerap melamun tapi juga mulai tak betah tinggal di rumah mewah itu dan ingin kembali pulang ke Indonesia.

Hidup Mutia tak ubahnya seperti di neraka, saat Glady sengaja mempekerjakannya secara rodi ketika Gabriel dan Firheith jarang berada di rumah belakangan ini.

“MUTIA!”

Bentakan sekeras alarm gempa bawah tanah seketika menjingkatkan tubuh kurus Mutia yang sedang mengelap kaca, sampai lap nya terpental ke lantai.

Dengan langkah tergesa agak sempoyongan, Mutia hadir dihadapan Glady yang berkacak pinggang.

“Ikut Espen belanja bulanan ke swalayan! Di rumah semua bahan makanan habis. Tapi ingat, setelah belanja langsung pulang dan serahkan nota pembeliannya!” perintah Glady dengan sarkas.

“Ba-baik, Nyonya,” sahut Mutia patuh, tangannya gemetar menerima catatan belanja dan kartu debit beserta pinnya.

Glady mendorong kening Mutia dengan jari. “Awas! Jika kamu ketahuan menguntit uang di kartu debit, aku tidak segan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ternyata TN Gabriel baik juga biar mumut ada kesibukan diluar biar ga di jahatin nenek gayung
goodnovel comment avatar
Anis Eko
ecie ciee fir mau di bawa kemana tuh si muti ny.........
goodnovel comment avatar
Awesome Secret
lanjut kak makin seruuuuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status