Share

Bab 18. Mutia Sakit

Firheith yang melihat Mutia datar-datar saja, menjadikannya geram. Pria itu melempar testpack di tangannya ke meja dengan kasar. Berdiri mendekati Mutia yang duduk di seberangnya dan menaikkan dagu Mutia dengan jari telunjuk.

"Jika kau ingin bercerai dariku karena tergiur merebut Hotel Crousant? Maka selamanya aku tidak akan menceraikanmu Mutia!"

"Tapi aku ingin bebas Fir? Aku ingin pulang ke Indonesia. Aku rindu ibuku," kata Mutia, suaranya terdengar penuh harap ketika Firheith melihat kilauan di mata wanita ayu itu.

"Memangnya aku memenjarakanmu di sini?" Firheith yang tersinggung berubah menatap dingin pada Mutia.

Napas Firheith yang menderu kasar bisa dirasakan di wajah Mutia yang kemudian berpaling.

"Kau mau mengajar? Aku setuju. Kau ingin bekerja membantu di rumah ini? Silakan. Lalu di mananya aku memejarakanmu, huh?!"

"Lalu kenapa kau tidak berterus terang soal warisan yang menjadikanku alat untuk mendapatkannya?" tanya Mutia lantang, kini ia tidak gentar membalas tatapan taj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Mumut knapa itu yah ???? Fir udah ga bisa sama yg lain udah mentok ke mumut
goodnovel comment avatar
Paprika Hijau
Cie2 yg udah perhatian sampai gk nafsu ama jalang lagi
goodnovel comment avatar
Madinah Ayyara
Gerangannya besok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status