Lee menatap indira dengan tatapan penuh mengintimidasi, dia merasa tidak suka saat melihat Edbert yang baru saja keluar dari dalam kamar hotel yang ditempati oleh Indira. Apalagi Edbert terlihat begitu perhatian terhadap Indira, bahkan Lee bisa melihat ada cinta yang begitu besar di mata Edbert. Apalagi saat mata Edbert menatap Indira, terlihat jelas jika Edbert tidak ingin jauh dari Indira. Dia pun jadi berprasangka jika Indira telah menjadi selingkuhan Edbert. Hal itu diperkuat dengan Indira yang sedari tadi hanya diam saja tanpa mau mengatakan apa pun.Menurutnya, tidak akan mungkin jika Indira merupakan istrinya, karena Edbert sudah mempunyai istri yang bernama Merry Leichan. Semua orang tahu akan hal itu, karena pesta pernikahan mereka dilaksanakan dengan sangat meriah. Lee memang tidak hadir dalam acara pernikahan Edbert, tetapi pernikahan Edbert menjadi tranding topik di majalah bisnis dalam negeri. Semakin lama melihat tatapan dari Lee, membuat Indira tidak nyaman. Akhirnya
Jika Indira dan Lee sedang berbicara dengan serius, berbeda dengan Edbert. Pria itu baru saja pulang ke Villa. Tentu saja karena setengah hari ini dia menghabiskan waktunya bersama dengan Indira. Walaupun sudah beberapa jam menghabiskan waktu bersama, tetapi dia tetap saja merasa kurang. Entah kenapa, rasanya dia ingin terus memeluk dan mencium tubuh Indira yang seakan menjadi candu untuknya. Melihat kedatangan putranya, Leon Law terlihat begitu ingin mengorek informasi. Apalagi saat Edbert datang wajahnya yang terlihat berseri, Edbert terlihat seperti anak abege yang sedang jatuh cinta, dia begitu senang karena seperti habis bertemu dengan teman kencannya. Sebenarnya Leon Law ingin sekali bertanya kepada putranya itu, karena setahunnya Edbert sudah pulang dari tadi siang. Dia bisa tahu akan hal itu karena orang kepercayaannya yang memberitahukan padanya. Jika pria itu sudah pulang sejak tadi siang. Akan tetapi, Leon Law takut jika Merry akan tersinggung jika dia bertanya tentang h
Edbert tidak menyangka jika Leon Law akan menanyakan tentang rumah tangga yang dijalani oleh Edbert dan juga Merry. Apa yang salah, pikirnya. Apa dad'nya itu bisa membaca pikirannya, atau dia bisa membaca raut wajahnya, tanyanya. Bahkan, Leon Law kini terlihat sedang menatapnya dengan sangat serius. Hal itu membuat Edbert salah tingkah. Sebenarnya, dia sangat bingung harus berkata apa. Dia sangat bingung harus menjawab apa tentang apa yang ditanyakan oleh Leon Law. Karena pada kenyataannya, rumah tangganya sekarang memang tidak baik-baik saja. Bukan karena Merry atau Edbert yang bermasalah, ataupun karena tidak ada kecocokan lagi di antara keduanya. Akan tetapi, ini semua karena pernikahan keduanya yang telah dia jalani. Setelah pernikahan kedua yang dia jalani, Edbert memang masih tetap mencintai Merry. Namun, jauh di lubuk hatinya dia lebih mencintai Indira. Wanita yang Merry bawa ke dalam rumah tangga mereka, wanita penurut yang begitu menggoda. Wanita yang dengan suka rela bers
Saat Edbert masuk ke dalam kamar utama, dia melihat Merry yang masih meringkuk di atas ranjang. Tubuhnya berbalut selimut tebal yang menutupi tubuhnya sampai sebatas leher. Ada rasa iba yang menyeruak ke dalam hatinya, wanita baik itu pasti terluka karena ulahnya. Apalagi dengan adanya keluarganya yang berkunjung, di satu sisi Merry pasti senang. Namun, di sisi lain Merry pasti merasa tertekan. Apa lagi saat ini dia harus berbohong atas kehamilan yang dialami oleh Indira, dia pasti sangat tersiksa. Saat ini, justru adalah masa terberat untuk Merry. Edbert sangat tahu dengan pasti, karena sebagai wanita Merry pun pasti ingin sempurna. Namun, sayangnya hanya Tuhan yang maha sempurna. Manusia hanya ciptaannya yang banyak kekurangannya, seperti Merry yang tidak bisa mengandung dan dengan terpaksa harus menghadiahkan hal terindah untuk sang suami. Wanita yang baik untuk mengandung benih dari suaminya, wanita baik yang mampu memberikan rasa nyaman dan damai untuk suaminya. Edbert langsu
Setelah kepergian Lee dan juga Indira, Leon Law mengajak Edbert untuk masuk ke dalam ruang kebesarannya. Tentu saja hal itu dia lakukan karena masih banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan, terlihat banyak berkas di atas meja mereka. Terlihat meronta seakan minta untuk segera dikerjakan, tentu saja melihat akan hal itu Leon Law merasa tidak bisa bersantai.Setelah masuk ke dalam ruang kerjanya, Leona Law duduk di kursi kebesarannya. Dia tersenyum ke arah putranya dan berkata."Indira ternyata semakin cantik ya?" ucap Leon Law. Mendengar pujian dari Leon Law, Edbert langsung tersenyum. Karena kenyataannya memang seperti itu, aura Indira bahkan semakin keluar setelah mengandung. "Hem, dia memang cantik." Edbert terlihat tersenyum kala membayangkan kecantikan istri keduanya. Melihat Edbert yang melamun sambil mesem-mesem, Leon Law pun langsung menggelengkan kepala. "Ingat, Ed. Kamu sudah punya istri," ucap Leon Law seraya menepuk pundak putranya. Edbert seakan tersadar jika dia
Sebenarnya Edbert bertanya-tanya di dalam hatinya. Sedang apa mom'nya di sana, sedang melakukan apa, pikirnya. Akan tetapi, dia tidak berani bertanya karena takut memperpanjang urusan. Lagi pula dia merasa punya urusan yang lebih penting ketimbang mengurusi mom'nya, mengurusi hatinya terlebih dahulu yang ingin dia lakukan. Menyembuhkan rasa rindunya pada Indira, tentunya dengan menemui Indira secara langsung. Apalagi tadi dia telah membiarkan Indira pulang diantar oleh Lee, tentu saja dia pun ingin bertanya kepada Indira, apakah Lee bersikap tidak menyenangkan kepadanya atau tidak. Namun, dia harus segera menyingkirkan rasa cemburu dan rasa curiganya. Karena yang Edbert saat ini inginkan, hanyalah segera bertemu dengan Indira dan tentunya mengelus serta mencium perut Indira yang sudah terlihat membuncit itu. Ebert sangat suka ketika dia mengelus perut Indira, rasanya ada getaran indah yang terasa di dalam hatinya. Ada sesuatu yang membuat jiwanya menghangat. Entahlah, perasaan sep
Edbert berjalan dengan langkah gontai saat meninggalkan Indira. Sebenarnya, Edbert masih ingin menghabiskan waktu bersama dengan Indira. Dia masih ingin mengobrol, melepas rindu, bahkan bercumbu dengan wanita yang kini tengah mengandung benihnya. Akan tetapi, dia tahu jika itu adalah hal yang mustahil. Karena keluarga besarnya sedang berada di negara tempat ia tinggal sekarang. Apalagi, ternyata Shamanta dan juga Andrew ke Singapura bukan hanya untuk menemui Merry dan dirinya. Akan tetapi, mereka benar-benar sedang menjalankan bisnis di negara tersebut. Itu artinya, Edbert akan sering terlibat dengan urusan mereka. Edbert tidak bisa bersantai begitu saja, dia harus lebih waspada.Andrew dan juga Samantha benar-benar sedang mengepakkan sayapnya di dunia bisnis kuliner, perhotelan, dan juga pariwisata. Andrew benar-benar berbakat dalam hal bisnis, Edbert pun mengakui akan hal itu. Sampai di parkiran, Edbert langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memukul setir kemudi dengan cukup kenca
Hampir 2 minggu keluarga besar Law tinggal di Singapura. Awalnya, mereka hanya ingin menetap selama satu minggu di Singapura. Akan tetapi, semua berubah setelah rencana Shamanta dan Andrew yang menambah waktu.Waktu selama 2 minggu Itu mereka gunakan untuk melihat kehamilan Merry, menikmati masa berlibur dan juga mengembangkan usaha yang dijalankan oleh Andrew dan juga Shamanta.Karena ternyata, jaringan bisnis yang Samantha dan Andrew bangun langsung berkembang dengan pesat. Bahkan, banyak investor yang ingin menanamkan saham, banyak juga perusahaan yang ingin bekerjasama dengan Samantha dan juga Andrew. Begitupun dengan Edbert, selama 2 minggu ini dia begitu sibuk. Setelah pulang bekerja, dia akan sibuk di Villa bersama dengan keluarganya. Bahkan, waktu yang dia punya untuk bersama dengan Indira pun semakin sedikit. Untuk menyalurkan rasa rindunya, Edbert hanya bisa bertukar pesan dengan Indira. Sebenarnya Indira sangat rindu dengan suaminya tersebut, tetapi dia pun harus berusaha