Share

Bab 1866

Bagi Brandon, apa pun yang terjadi, semuanya akan baik-baik saja selama anaknya selamat. Namun sesaat kemudian dia teringat akan sesuatu. Dia melepas satu sarung tangannya dan meraba jidat Kenzi, lalu memeriksa leher dan pipinya.

“Kenapa?” tanya Chermiko.

“Kenzi demam,” jawab Brandon. Suaranya terdengar masih tenang dan stabil, tetapi sesungguhnya dia sedang menahan gejolak emosinya sekuat mungkin. Anak kecil mengalami demam itu adalah hal yang wajar, tetapi di saat kritis seperti ini tentu akan sangat mengkhawatirkan. Apalagi selama ini Kenzi selalu sehat-sehat saja dan bahkan tidak pernah jatuh sakit ketika wabah kemarin menyerang.

Di rumah yang dipenuhi dengan penyakit menular ini, di tempat yang sekelilingnya adalah orang yang tertular, Kenzi mengalami demam. Mustahil Brandon tidak memikirkan kemungkinan bahwa Kenzi juga tertular.

“Kenzi juga demam …? Kamu masih tetap mau bawa dia? Gimana kalau dia ….”

Awalnya Chermiko ingin Brandon datang menjemput Kenzi pulang karena dia masih be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status