Share

Bab 89

“Intinya kamu masih marah,” kata Clinton sambil menggelengkan kepalanya.

“Dulu waktu kamu pergi, Kakek memang ada ngomong kalimat yang menusuk. Tapi waktu itu dia juga emosi. Masih sekeluarga, jadi jangan anggap ucapan emosi itu memang diucapkan dari hati.”

“Sudah berlalu begitu lama, kamu juga sudah mendapatkan pelajarannya. Sekarang kamu lihat bagaimana orang lain menilai tentang dirimu. Kamu masih nggak mau balik?”

“Aku bukannya nggak mau balik. Tunggu sampai aku merasa aku sudah boleh balik, aku pasti akan kembali,” ujar Yuna sambil menegakkan tubuhnya.

“Aku bisa selesaikan urusanku dan masalahku sendiri. Kamu tenang saja, nggak akan ada yang tahu hubunganku dengan keluarga Tanoto,” tambah Yuna lagi.

Namun kalimat terakhir Yuna justru memicu emosi Clinton yang naik seketika. “Kamu pikir keluarga Tanoto takut terseret dalam masalahmu? Kamu pikir dengan kamu nggak mengatakannya maka kami nggak akan terseret? Kenapa setelah sekian tahun berlalu, kamu masih tetap sok tahu?”

“Kalau gitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status