Share

Tidak Ada Waktu Istirahat

“Gue pikir lo bakal lewat, Kana!” Darius menghempaskan tubuhnya di kursi yang ada di kamar di mana Arkana terbaring lemah di atas ranjang.

Yang bersangkutan hanya tersenyum tipis menanggapi.

“Kemarin tuan Kallandra ke kantor, beliau negur Gita dan kayanya marah besar,” timpal Raditya. Pria itu berdiri di sisi ranjang Arka seraya melipat tangan di dada.

“Nanti gue kasih dia bonus yang besar,” kata Arkana berjanji.

Ia tau Gita pasti sibuk menghandle semua kerjaannya di kantor.

“Untung bukan kepala lo yang kena tembak, hah ... udah lah gue enggak mau ngebayanginnya, gue denger dari Roger aja udah berasa nonton film action Jhon Wick.”

“Cemen lo,” ledek Raditya kepada Darius.

“Sorry ya, bukan cemen ... gue sih mending minta bantuan si uncle.” Darius berkilah.

“Uncle siapa?” Raditya dan Arkana kompak bertanya.

“Uncle Bianco, calon ayah mertua tiri lo ... kemarin dia datang sama bunda Maya dan Zara ... kata Roger, dia nolongin lo di Jepang dan bawa lo ke sini ... kayanya sih dia juga yang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status