Share

Chapter 92 - Arti Sebuah Kepercayaan

"Kamu mau makan dulu, Ed?" tawar Yasmen meski ia tahu, suaminya hanya ingin mendengar penjelasan darinya secepat mungkin.

Edbert menggeleng lemah lalu berbalik pada kedua ajudannya. "Kalian istirahatlah. Aku ingin bicara dengan istriku," perintahnya.

Kedua ajudan mengangguk paham dan segera mengundurkan diri.

Edbert kembali menatap wajah sendu istrinya. "Bisakah kita bicara sekarang?"

Yasmen mengangguk pasrah dan berjalan ke sofa, duduk disana. Sedang Edbert membuka lemari pendingin dan mengeluarkan dua botol teh. Ia meletakkan salah satunya dihadapan Yasmen dan mengambil tempat dihadapannya.

"Apa yang kamu dengar, Ed?" Ucap Yasmen. Memecah kesunyian diantara mereka.

Wajah pria yang di kenal sebagai pemimpin yang tegas, kini meredup tanpa gairah. "Tak penting apa yang aku dengar dari orang lain. Aku hanya ingin mendengarnya dari mu."

Yasmen menepis airmata yang mengalir turun dari sudut matanya. "Ed, bisakah kamu mempercayai ku?"

"Tentu. Bahkan di tiga puluh tahun pernikahan kita, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status