'Ada yang tidak beres di sini,' pikir Lucky. Dia menatap Nathan yang sama sekali terlihat tidak senang dengan kehadiran Xaquila dan Leonardo. Lucky, tersenyum mendekati Nathan. "Tuan Muda, Anda harus segera bersiap!""Ya," sahut Nathan singkat. Lucky menarik tangan Xaquila dari perut Nathan. Dia menjauhkan wanita itu dari tuannya. "Maaf, Nona. Kedatangan Anda sangat mengganggu Tuan saya. Mulai sekarang, tolong jaga jarak aman Anda dan Tuan Nathan!"Lucky selalu memiliki cara tersendiri untuk menjauhi sang mantan kekasih tuannya. Dia tetap tersenyum walaupun Xaquila menatap ke arahnya dengan jijik. Xaquila memegangi perutnya yang terasa sakit. "Hei, asisten bodoh!" panggilnya. "Jangan sentuh saya! Karena anak saya tidak ingin bersentuhan dengan pria lemah gemulai sepertimu."Mendengar tutur kata Xaquila, sontak semua orang menatap bagian perut Xaquila. "Perutmu membesar. Xaquila, kauー"Nathan menatap perut Xaquila dengan tidak percaya. Dia menolak kenyataan di depan matanya. 'Mungki
"Xaquila, kauー" "Oh, tentu saja kau melakukan hubungan intim dengan Istrimu." Xaquila tersenyum ketika mengatakannya. Bukan senyum tulus yang dia perlihatkan, melainkan senyum palsu. 'Apa yang direncanakan wanita ini? Terlepas dari apapun tujuannya, aku akan dengan senang hati mengikutinya,' ungkap hati kecil Nathan. Dia membiarkan Xaquila melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Xaquila melingkarkan kedua tangan di leher Nathan. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga Nathan. "Apakah permainan ranjang Istrimu lebih baik dariku?" tanyanya dengan berbisik. Nathan teringat sosok Alicia yang benar-benar lugu. 'Aku bahkan tidak menyangka bahwa aku adalah pria pertama yang menyentuh Alicia', batin Nathan. 'Dia ... dia jauh lebih baik darimu, Xaquila.' "Nath, mengapa kau hanya diam saja? Oh, apakah kau sedang merindukan Istrimu?" Xaquila menjulurkan lidah, lalu memainkannya di sekitar daun telinga Nathan. "Uhmm, sejak kapan kau luluh dengan seorang wanita, selain aku, Nath?" 'Ya
"Menikah denganmu?" tanya Nathan dengan menaikkan salah satu sudut bibirnya. "Mengapa aku harus menikahi mu?"Xaquila menggenggam tangan Nathan erat-erat. Dia tersenyum sambil menatap sang mantan kekasih."Karena akulah satu-satunya wanita yang kau cintai," jawab Xaquila penuh percaya diri. Nathan mencemooh jawaban Xaquila. "Kau terlihat begitu yakin, Xaquila," katanya. Dia berdiri, lalu jalan ke arah meja kerjanya. "Nath, aku serius! Kita bahkan sudah bertunangan sebelumnya."Xaquila duduk bersandar dengan lemah. Dia menatap Nathan dan mendesah pelan, "Uhmm ....""Apa kau amnesia? Kau sendiri yang telah memutuskan tali pertunangan kita secara sepihak," ujar Nathan sambil menghidupkan laptop."Nath, akuー" Xaquila menggerakkan gigi ketika Nathan tidak memberikan celah untuk membela dirinya sendiri."Kini, mengapa kau kembali padaku dalam keadaan hamil? Kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku satupun. Oh, di mana rasa malumu?"Xaquila menitikkan air mata. "Dia terlihat begitu menyedihk
"Tuan Muda, kita sudah sampai di lobi apartemen Nona Xaquila," ujar Lucky memberitahu. Lucky menatap Nathan dan Xaquila yang duduk di kursi penumpang. Dia terlihat jijik dengan tingkah Xaquila."Tuan, apakah Anda sudah membalas chat Nyonya Ainsley? Beliau berulang kali menghubungi saya dan menanyakan kabar Anda." Xaquila mendengus kesal. Dia bangun dari sandaran dada Nathan yang nyaman. "Nath, kau bisa menghubungi Mom nanti, kan?" tanya Xaquila manja. "Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu."Xaquila meraba-raba wajah Nathan dengan telunjuk kanan. Dia juga mendekati indera penciumannya ke leher Nathan.'Aku akan mencoba merangsang libidomu, Nath, agar kau tetap bersamaku,' ucap Xaquila di dalam hatinya. 'Karena aku tahu, Mom Ainsley pasti ingin memberitahu kabar Istrimu. Dan, aku tidak akan membiarkannya.'"Aku akan mampir lain kali," balas Nathan. Dia meraih tangan Xaquila yang melingkari lehernya. Kemudian, menyingkirkan tangan itu dari tubuhnya. "Nath, setidaknya antar aku
'Tentu saja karena ketaatan ku terhadap Anda, Mom.'Tentu saja Nathan menjawabnya di dalam hati. Dia bahkan tidak tahu jawaban apa yang akan diberikan kepada Ainsley!"Apa semua ini karena Xaquila?" tanya Ainsley tiba-tiba. Nathan terkejut. Dia menatap Lucky tajam. Namun, pria itu tidak menyadarinya. 'Sial! Apa Lucky memberitahu keberadaan Xaquila?' tanyanya kesal. "Mengapa kau belum melupakannya, Nath? Wanita itu bahkan memutuskan ikatan pertunangan secara sepihak dan menghilang begitu saja sampai hari ini. Bagaimana bisa kau mengikat hatimu dengan wanita seperti itu?"Teguran panjang tanpa jeda didapatkan Nathan. Namun, Nathan menyadari sesuatu. Dia berkata di dalam benaknya, 'Oh, hampir saja aku mencurigai Lucky menjadi dalang di balik ucapan Mom hari ini.'"Mom, kami akan belajar saling mencintai. Apa Mom bisa membantu saya untuk menjaga Alicia hingga saya kembali nanti ke St Petersburg?"'Astaga! Apa yang kukatakan barusan?! Cerobohnya aku!' Nathan menyesali perkataannya sendiri
"Kau bahkan salah menduga! Ha! Ha! Ha!"Zachary yang hampir tidak pernah tertawa di sepanjang hidupnya, kini memperlihatkan ekspresi bahagia di hadapan semua orang."Apa Papa bahagia dengan berita kehamilan Alicia? Atau Papa bahagia melihat Nathan kembali ke mansion ini?" Thomas meneguk air mineral usai bertanya dengan suara yang sangat pelan. Kedua mata Thomas tidak pernah lepas menatap Nathan. "Tuan Muda Nathan bahkan tidak menyapa Anda, Tuan," kata Ethan, si pelayan kepercayaan Thomas."Oh, Ethan! Kapan Anda kembali?" Nathan begitu terkejut melihat sosok Ethan berdiri di sisi ayahnya. "Apa kabar, Tuan Muda?" Ethan membungkuk. "Saya kembali kemarin pagi, Tuan Muda. Silakan duduk untuk makan malam! Anda pasti sangat lelah karena perjalanan panjang dan langsung kembali bekerja."'Oh, menarik!' seru Nathan di dalam hati takjub. 'Sepertinya dia tahu banyak tentang kegiatanku hari ini. Apa Papa menyuruhnya untuk memata-mataiku?'Nathan mengangkat tangan kanan ke arah Ethan. "Tidak, teri
"Mom, mengapa Anda menghubungi saya di larut malam seperti ini?" Nathan menerima panggilan telepon masuk dari Ainsley. Dia langsung menghujam Ainsley dengan pertanyaan.Nathan menghela napas sembari memejamkan mata. 'Apa terjadi sesuatu pada Alicia?' tanyanya lagi, tetapi di dalam hati. 'Aku terlalu gengsi untuk menanyakannya.'"Nath, kau ingat pesan yang saya katakan ketika kau masih berada di St Petersburg?" Ainsley bertanya balik. Dia mendengar desah napas panjang Nathan dari seberang telepon."Tentang apa? Bersikap baik kepada Alicia?" "Ya," jawab Ainsley singkat. "Kau tahu dia sedang hamil anakmu, kan?"Nathan memijit keningnya. "Saya mengerti."Ainsley menggertakkan gigi. Dia memegang ponsel dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan lainnya memegangi beberapa foto yang dicetak oleh Andrei. "Apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu?" tanya Ainsley lagi. 'Apa kau tidak ingin menjelaskan tentang kebersamaanmu dan Xaquila di semua foto ini? Kau tahu? Mama sangat terkejut ketika And
"Nath!"Xaquila memanggil Nathan yang sudah melangkah hampir mencapai pintu kamar. Nathan meraih pegangan pintu. Tanpa menoleh ke belakang, dia berkata, "Pakai kembali bajumu!"Kemudian, Nathan menutup rapat pintu kamar dan berjalan menuju sofa. Dia duduk di sana sambil memandangi suasana di luar apartemen. Nathan duduk menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan. "Apa yang kupikirkan?" tanyanya. "Bagaimana jika Alicia melakukan hal yang sama sepertiku? Bercumbu dengan pria lain, bahkan tidur bersamanya!"Nathan mengacak-acak rambutnya. Dia memandangi foto dirinya dan Xaquila yang menggantung. "Oh, apa ini?!"Nathan bangkit dan menarik paksa foto tersebut. "Aku tidak akan membiarkan Alicia melihatnya!""Nath, ada apa?" Xaquila bertanya, dia terlihat cemas. Namun beberapa detik kemudian, kedua kelopak matanya membesar. "Apa yang kau lakukan, Nath?!"Xaquila berjalan sambil memegangi perutnya. Dia hendak meraih bingkai foto di tangan Nathan. Namun, pria itu terlalu tinggi untuk digapai