Share

Part 107

Part 107

Aira tertidur lelap saat Han masuk ke dalam kamar hotel. Sesekali tubuhnya terguncang karena habis menangis panjang.

Han tersenyum lebar melihat pemandangan itu. ia menyiapkan baju Aira untuk ganti setelah bangun. Duduk di tepi ranjang, mengusap peluh dan sisa air mata yang menempel dan merebahkan tubuh di sampingnya. “Kamu bau asem, Dek. Bau kamu khas anak-anak. Kakak suka ini,” katanya sambil merapikan anak rambut Aira yang keluar dari jilbab putih yang dipakai. “Dek, Kakak rasanya tidak sabar menunggu sampai Adek siap dinikahi. Tapi Kakak akan mencobanya, Dek. Kakak akan bersabar untuk kehidupan yang indah kita di masa depan.”

Han ikut terlelap dengan satu tangan memeluk Aira. Ia merasakan kedamaian yang sangat besar dalam hati. Wajahnya berhadapan dengan wajah Aira. Tidak peduli posisi kakinya menjuntai ke bawah, ia merasa nyaman dengan posisi itu.

***

Aini menangis mendengar informasi itu. namun, tidak ada yang bisa dilakukannya. Hendak menemui Iyan, tidak enak pada
Nay Azzikra

Hai! Komentarnya dong biar Othor semangat ngetik. uploud lagi nanti siang ya, Othor mau ngajar dulu. Masihkah ada yang menunggu cerita ini?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Raudhatul Jannah Alhasanay
sebel sama ortunya Iyan.. terlalu goblok. Iyan juga terlalu PD, sombong merasa benar.
goodnovel comment avatar
Momes Duo N
klu ada orang tua ky si nusri dan Hanif pengen deh nih orang dua aq kasih makan buat komodo biar negri aman ...‍♀️...‍♀️ hadehhhhhh
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
euh orng tua tuh gk eling² ya mkirin hrta trus, tuh cucu'a trancm, mudah²an aira slmt lolos dari han
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status