Share

Part 109

Part 109

Han memegang kening Aira. Panas sekali. Ia jadi bingung. Lagi, diciumnya lembut pipi gadis kecil itu seraya berkata, “Dek, jangan sakit! Kakak takut. Kakak cari obat dulu, ya? Adek tunggu di sini,” katanya.

Ia lalu keluar dan kembali mengunci pintu dari luar.

Aira yang tahu Han sudah tidak ada, tertatih bangun hendak menyelamatkan diri. Melihat sekeliling mencari celah untuk bisa meloloskan diri. Bagian kanan tempatnya berdiri adalah kolam renang yang dibatasi tembok yang sangat tinggi. Aira jelas tidak bisa memanjat. Ia mengamati tembok itu lama, lalu menangis.

Lampu pada bagian kolam renang bersinar terang.

Aira berlari ke arah pintu dan pintunya tertutup rapat tidak bisa dibuka. Ia melihat pada sebuah benda yang dia tahu itu telepon. Aira berlari cepat dan mengangkat gagangnya. Namun, ia tidak bisa mengoperasikannya. Mencoba melihat buku panduan di samping lalu membacanya.

Han berjalan cepat menuju kamarnya. Ia sudah menemukan cara kemana membawa Aira agar tetap ama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mia NuSa
smga ines n han dipenjara
goodnovel comment avatar
Nanang Dwi Prehariya Prehariya
maki n lama makin mahal koinnya
goodnovel comment avatar
Faizz Milla
still waiting Kak Nay
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status