Share

Bab 156

Malam harinya Nia pun sibuk menyuapi Dila, entah mengapa Nia begitu menyayangi Dila padahal Nia begitu membenci Dion.

Bahkan hatinya begitu mudah luluh dengan melihat mata bocah itu saja.

Sedangkan jika melihat Dion dan mengingat semua kejadian itu dirinya tak akan pernah bisa luluh sama sekali.

Mungkin karena Nia sudah terlalu banyak tersakiti, sehingga memilih untuk pergi dan menutup perasaannya pada lelaki manapun.

Termasuk pada Dion sekalipun.

"Enak nggak masakan Mami?" tanya Nia di sela-sela menyuapi Dila.

"Enak Mami, di rumah sakit makanya nggak enak. Besok Dila mau ayam goreng ya Mami," pinta Dila sambil terus mengunyah makanannya dengan begitu enaknya.

"Besok Dila masih nginep di rumah Mami? Memangnya Papi ijinin?" tanya Nia.

Sebab, sepertinya Dila belum ingin pulang ke rumah.

"Nanti Dila ijin ke Papi lagi deh."

"Iya, tapi abis ini, minum obat dulu ya. Minum obat nggak boleh telat," Nia pun mengingatkan Dila.

Bahkan dengan nada suara yang cukup tegas, agar Dila tak bisa memban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
hmmm nia.... mmg g cape melihara kesal....
goodnovel comment avatar
irwansy14612824
Jangan lama lama dong up nya
goodnovel comment avatar
Jeri Sari
up dong thor pleaseee
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status