Share

Bab 84

Gaun berwarna putih itu terlihat begitu indah di tubuh Nia yang kurus, meskipun kurus masih saja enak dipandang mata.

"Makasih ya Bu," Nia begitu menyukai gaun buatan Farah.

Sedangkan Dion hanya diam menyaksikan kebahagiaan antara Farah dan juga Nia yang saling melepaskan rindu.

Mungkin inilah salah satu cara agar membuat Nia melupakan kesedihannya, mungkin juga bisa membuat trauma pada diri wanita itu sedikit demi sedikit mulai menghilang.

"Tuan, maaf. Aku, melupakan anda," Nia pun menyadari Dion yang hanya menjadi penonton.

Sedangkan Dion hanya mengangkat bahunya, seakan begitu santai menikmati pemandangan yang meneduhkan hati.

Hingga akhirnya Nia pun memasuki kamarnya, sederhana namun percayalah Nia sangat merindukannya.

Foto Anwar masih berada pada tempatnya, menggantung di dinding tanpa bergeser sedikitpun.

Tangan Nia bergerak, mengusap bingkai foto dengan penuh kerinduan.

Kerinduan seorang anak terhadap Bapaknya, rindu yang tak lagi bisa melihat meskipun dalam keadaan jauh.

Rind
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (38)
goodnovel comment avatar
Mia Mia
cie cieeee mas dion
goodnovel comment avatar
Reni Pasin
lanjut membaca setiap hark
goodnovel comment avatar
Sarwa Usumi Abimanyu
koin koin koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status