Share

Bab 94

Setelah merasa lebih baik, Nia pun mulai tersadar bahwa dirinya berada di pelukan Dion.

Perlahan menjauh dan mengusap air matanya.

"Kamu masih kesal pada ku?" Tanya Dion lagi.

Dirinya benar-benar tidak bisa jika saja Nia masih menaruh kekecewaan padanya.

Semua benar-benar harus diselesaikan dengan secepat mungkin, tak masalah jika pun harus terus menerus mengucapkan kata maaf.

"Tuan, sayurannya?"

"Tidak apa, kita beli lagi," Dion pun bangkit dari duduknya, kemudian memegang tangan Nia untuk ikut bangkit pula.

Tetapi Nia menggeleng, menolak untuk ikut bersama Dion.

"Nggak mau ke pasar lagi, aku malu," kata Nia dengan suara pelan.

"Kita ke swalayan saja, di sana juga banyak sayuran," jelas Dion.

Lagi pula di pasar malah membuat Dion kesal, karena terus berdebat masalah harga yang padahal hanya berselisih Rp.1000 rupiah.

Nia pun masih diam di tempatnya, menimbang perkataan Dion.

"Kamu masih marah?"

Nia menggeleng, "Aku cuman kesel aja," jawab Nia.

"Aku benar-benar minta maaf, aku janji t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (50)
goodnovel comment avatar
Zalika Akiana
semakin penasaran dengan mas dion dan nia berpacaran ......
goodnovel comment avatar
Yen Anton
romantisnya..mkn es krim
goodnovel comment avatar
Firel Rosmalina
romantis dan seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status