Share

Bab 118.

Navier kembali ke kamar Edgar dengan Sean di sampingnya. Meski tidak mendapatkan solusi, setidaknya dia merasa lebih baik setelah berbicara pada Sean dan mengungkapkan masalahnya.

"Hai, Tuan Edgar, Tuan Luois!" sapa Sean.

Dia membungkuk tanda hormat, dan hanya dibalas anggukan oleh keduanya.

"Aku bertemu dengannya di puntu masuk. Jadi sekalian kuajak bersama," jelas Navier.

"Tidak tanya!"

Edgar menjawab ketus. Navier sama sekali tidak kaget dengan reaksi Edgar. Sudah terlampau biasa untuknya mengalami hal itu.

"Ayolah, Eddy-ku sayang. Aku hanya mengajaknya berjalan bersama. Bukan bergandengan tangan atau berciuman. Kami tidak seperti yang kau pikirkan."

"Memang apa yang kupikirkan?"

Sean dan Luois hampir tidak bisa menahan tawanya. baik itu berpuluh tahun yang lalu atau sekarang, Edgar tetap menjadi seorang yang pencemburu.

"Tidak ada."

Navier memilih mengalah.

Dia tidak ingin ada adu mulut lebih lama denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status