Share

23 — Undangan Pertemuan Ibu Negara

Hari-hari berlalu. Hari berikutnya, jam sembilan pagi, di rumah besar Mama. Jicko dan Ameera duduk di kursi meja makan, menikmati sarapan pagi. Mereka berada di sana, Maria yang meminta sejak pagi sekali untuk sarapan bersama.

“Jadwal cuti kerja kamu masih ada seminggu lagi, kan?" Mama berkata disela sarapan pagi ini.

“Besok aku mulai kembali ke kantor.”

“Ha? Cepat sekali. Bukannya seminggu?” Maria menatap terkejut.

“Aku tidak bisa libur lama-lama. Aku tidak terbiasa.”

“Tapi kamu bosnya, Jicko. Kepala grup. Papa kamu pas jadi kepala grup jarang ke kantor. Dia mengontrol semuanya dari rumah. Pekerjaan kamu juga seharusnya bisa di-remote dari sini.”

“Lalu?” Jicko berhenti menyendok makanan ke dalam mulut. Sendok emas 24 karat yang dipakai untuk makan menggantung di atas piring. “Itu kan Papa, bukan aku. Mama tidak bisa menyamakannya."

“Memang apa bedanya?” Maria bertanya.

“Bedanya terletak pada pribadi masing-masing. Kalau Papa lebih suka kerja remote, maka aku tidak.”

“Ah, ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status