Share

Bab 60

Bella menyerah benda kecil itu pada Nana, disertai gelengan. Masih sama dengan lima pagi sebelumnya, hanya muncul satu garis.

“Sabar, Dik. Mungkin belum sekarang.” Burhan mengusap bahu Nana.

“Maaf,” lirih Bella menekuk wajah. Dia tau dua orang di hadapannya sedang kecewa.

“Ini bukan salahmu, berhenti meminta maaf.” tangan Burhan yang satunya mengusap bahu Bella.

“Aku tidak masalah, tapi bagaimana dengan Mama.”

“Semoga saja mama lupa.”

“Aku tidak mau Bella pergi dari sini. Pokoknya Bella harus Abang buat hamil TITIK.”

“Pasrahkan saja pada Tuhan, dik.”

“Ah, lagian permintaan Mama. Berat sekali. Emangnya ayam sekali kawin langsung bertelur.”

Nana terlihat bingung, takut mertuanya menagih janji. Kasian Bella harus terusir dari rumah ini.

“Coba ingat-ingat terakhir datang bulan tanggal berapa,” tanya Nana.

“Aku lupa Kak, Kakak sama Abang tahu. Aku datang bukannya gak teratur,” sesal Bella.

Nana menghela napas berat. Memikirkan nasib rumah tangganya nanti. Dia tahu betul sifat ibu dari suam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status