Share

Bab 59

“Kamu ingin Aku mencari tahu siapa supir itu. Supaya nanti kamu bisa menghajarnya,” tawar Nana saat tiba di dapur.

“Gak gitu juga, Kak.” Bella mendelik.

“Biar adik Aku ini puas dan tidak menggerutu lagi. Aku yakin yang kalian bicarakan itu pasti si supir misterius.”

“Iya, tanpa jeda dari tadi nyerocos.”

“Haha, Bella, Bella. Selama kita kenal baru kali ini. Aku lihat kamu jengkel, ternyata seorang Bella bisa juga marah.”

“Kakak,”

“Pesona si supir taksi mengalahkan pesona suami kita. Dosa tau memikirkan pria lain.”

“Kakak, Aku bukan mikirin dia. Tapi jengkel saja. Pingin numpuk tu orang pakai batu.”

“Jangan nanti kalau mati. Gak ada lagi yang bisa buat seorang Bella marah-marah.”

Nana terpingkal-pingkal, rasanya lucu melihat tingkah madunya sore ini.

“Atau kamu kesal tidak bisa pulang sama Bang Burhan. Si supir hanya kambing hitam saja,” goda Nana lagi.

“Sudah, dia lagi kesal kamu jahilin terus. Kasian Nduk,” Bi Siti menengahi keduanya.

Bella menghentak-hentakan kakinya. Menjauhi Nana a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status