Cloud mencari keberadaan Miss Elly. Ia ingin memastikan cerita Nala tentang susu yang membuat Kala marah dan memasang muka cemberut. Saat melihat guru muda itu Cloud pun menyapa, dia mendekat dan Miss Elly menyambut dengan ramah.âSepertinya Kala sudah keluar sama Nala tadi, Mom.âMiss Elly menganggap Cloud mencari keberadaan Kala. Ia bersikap biasa karena merasa tidak terjadi hal yang buruk ke sang siswa.âSudah, Kala sudah bersama papanya. Tapi sebenarnya ada yang ingin saya tanyakan ke miss Elly.â Cloud tak ingin membuang-buang waktu. Ia sadar Miss Elly pasti lelah dan ingin cepat pulang.âApa masalah penting? Bagaimana kalau kita bicara di ruang guru?âMiss Elly memersilahkan Cloud mengikutinya. Mereka masuk ke ruang guru dan Cloud pun duduk di kursi yang berada tepat depan meja kerja Miss Elly.âMiss, tadi Nala bercerita kalau mereka diberi susu saat field trip dan susu Kala kata Nala segelnya terbuka lalu Miss mengambilnya.âAlis Miss Elly berkerut, dia yang menganggap sepele ma
"Tidurkan Kala di sana!" Skala memberi perintah ke Nic selepas anak-anaknya dan Beni meninggalkan ruang kerjanya.Tenggorokan Nic terasa tercekat, dia tak pernah menyangka keangkuhan dan rasa bencinya ke Skala bisa menghilang tergantikan oleh rasa grogi seperti ini. Nic berusaha untuk tidak melakukan sedikitpun kesalahan di depan Skala. Ia tidak ingin restu yang sudah diberikan kepadanya dan Cloud dicabut."Pa!""Nic."Panik. Nic menelan ludah susah payah karena merasa salah sudah membuka mulutnya bersamaan dengan Skala. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Nic sampai merasa berbicara ke Skala untuk meminta izin menikahi Cloud jauh lebih mudah dari pada menghadapi situasi ini."Papa silahkan bicara dulu," ucap Nic sambil berusaha menutupi grogi.Skala memulas senyum saat sadar Nic gemetaran. Ia tak menyangka menantunya yang bersifat dingin dan arogan bisa berubah selembek permen jelly. Skala masih memandang datar Nic sampai pria yang dicintai putrinya itu menunduk sungkan."Bert
âAku harus mencari tahu siapa yang dengan sengaja ingin membuat Kala celaka. Sudah jelas tidak ada orang di luar keluarga yang tahu tentang alerginya.â Nic baru saja mengantar Cloud dan Kala pulang ke rumah Skala. Setelah hasil uji susu itu keluar. Keduanya kini berbincang di teras karena Nic hendak pulang. Di PG Factory tadi mereka sempat berdiskusi sebentar. Belum ada rencana yang jelas ke depan untuk menyikapi masalah ini, karena Kala malah bangun. Demi menjaga perasaan anak itu semua orang memilih berhenti membahas. Bagaimanapun juga Kala tidak boleh sampai tahu masalah ini. âMandi dan istirahatlah setelah sampai rumah, kita pikirkan lagi masalah ini besok.â Cloud mengulurkan tangan, dia membelai pipi Nic seolah tak rela pria itu pulang. Nic mengangguk kecil, dia memegang punggung tangan Cloud yang hendak menjauh dari pipinya. âOh ⌠ya nanti coba cek rekeningmu,â ucap pria itu. âBerapa miliar yang kamu kirimkan?â Tanya Cloud sambil tertawa. âTidak banyak tapi cukuplah kalau m
"Jangan berhenti!"Nic tersenyum senang. Kalimat yang baru saja Cloud ucapkan membuatnya semakin bersemangat memberikan wanita itu kepuasan. Nic melepaskan tangan Cloud untuk memegang bokong wanita itu. Ia meremas dan memukulnya pelan sampai Cloud secara impulsif menarik rambutnya kebelakang. Nic mendongak, untuk beberapa saat menatap Cloud dan mereka saling melempar senyuman. Cloud buru-buru melepas jambakan tangannya dan Nic pun bergegas berdiri. Tangan pria itu merangkum pipi Cloud dan mencium bibir penuh gairah. Nic mendorong tubuh Cloud hingga terbentur lemari baju yang bahkan belum tertutup sempurna. Sama seperti Nic, Cloud juga membalas ciuman itu penuh gairah. Tangannya tak bisa diam menyentuh meraba punggung, pinggang dan dada Nic. "Aku mencintaimu," ucap Nic sesaat setelah tautan bibirnya dan Cloud terlepas. Ucapan Nic yang terdengar begitu tulus membuat Cloud tersenyum penuh kebahagiaan. Tak ingin hasrat yang sudah membara meredup apalagi padam, Cloud kembali menautkan b
âApa kamu sudah melakukannya?âAditya mengangguk. Ia berdiri di depan meja kerja Doni setelah menjalankan tugas yang diberikan oleh pria itu. Doni memintanya menunjukkan bukti bahwa dirinya bukanlah kaki tangan Nic seperti apa yang disangkakan. Pria jahat itu meminta Aditya untuk mencari cara agar Kala celaka.Aditya yang cakap dengan mudah menemukan informasi, bahwa ada pegawai yang benci ke Kala di pabrik yang sekolah anak itu kunjungi. Hingga dia menghasut dan membuat orang itu berhasil menukar susu milik Kala dengan susu yang diberikan oleh Doni.âSaya sudah melakukan perintah Anda.ââBagus!âDoni mengangkat dagu memberi kode Aditya untuk mengambil benda di mejanya. Tanpa bicara Aditya meraih kotak ponsel yang masih tersegel, sebagai ganti ponsel miliknya yang dirampas dan hancurkan oleh pria itu.âTerima kasih!â Ucap Aditya.âKamu tidak boleh salah memilih tuan. Nic itu bukan tandinganku. Meski sudah dewasa, tapi di depanku dia hanya anak ingusan yang bodoh.â Doni memulas seringa
Cloud pun keluar dari kamar mandi, dia mensejajari Nic lalu meraih ponsel miliknya sendiri. Wanita itu berkata memasang sebuah aplikasi di gawainya untuk mengecek sebuah nomor tak dikenal. Baik dirinya dan Nic sama-sama tak berpikir panggilan itu mungkin saja berasal dari Aditya.Saat Cloud hendak mengetik untuk mengecek, panggilan itu tiba-tiba terputus. Tak lama sebuah pesan masuk ke aplikasi chat milik Nic dengan foto profil wanita seksi. Karena hanya mengenakan kamisol ketat dada wanita itu pun terlihat menonjol.Mulut Cloud mengaga, dia pikir Nic pasti pernah memakai jasa kupu-kupu malam. Ibunda Kala itu menggeleng membaca pesan yang dikirim.[Pak, Ini saya]âWah ⌠Nic, kamu benar-benar luar biasa.ââCloud, ini salah paham. Aku tidak pernah âŚ.. â Wajah Nic pucat mendapati Cloud marah. Istrinya itu pergi dan duduk di depan meja rias, menyibukkan diri dengan skincare-nya.âSial!â Umpat Nic.Tanpa membalas pesan itu Nic menghubungi nomor yang sudah membuat Cloud kesal. Tak perlu men
âCloud, Mama mau ngomong!â Cloud yang hendak turun menyusul Kala dan Nic ke bawah untuk sarapan pun memalingkan badan. Ia pikir Bianca sudah berada di ruang makan, tapi ternyata baru saja keluar dari kamar. Nic dan Kala pun menghentikan langkah, keduanya sama-sama memandang Bianca dan Cloud bergantian. Tanpa perlu diminta, Nic sadar lalu bergegas mengajak Kala menjauh. Ia menggendong anak itu dan membawanya berlari menuruni anak tangga karena takut Kala curiga. âAku juga ingin mengatakan sesuatu ke Mama.â Cloud menjawab sambil menaiki dua anak tangga yang sudah dia lewati. âMama mau bicara di mana?â Bianca menunjuk ruang baca yang ada di sebelah ruang kerja Skala, dia berjalan mendahului Cloud yang mengekor di belakang. Sesaat setelah masuk, Cloud mengunci pintu. Ia tidak ingin orang lain sampai mendengar perbincangannya dan Bianca terutama Kala. âMama mau bicara apa? Bolehkah aku menebak? Pasti soal Nic,âucap Cloud. âApa lagi yang perlu diomongkan denganmu kalau bukan soal pria
"Kenapa mereka itu suka sekali menitipkan anaknya padamu di luar jam kerja? Apa mereka pikir kamu tidak butuh bersenang-senang juga?"Rio mengeluh ke Nina, tapi sang kekasih malah menepuk pahanya melarang berbicara seperti itu. Nina mencubit pipi Rio dan meminta pria itu sabar.Beberapa jam yang lalu Cloud dan Nic datang ke apartemen untuk menitipkan Kala, entah apa yang akan dilakukan pasangan itu sampai Nic menukar mobilnya dengan motor Rio. "Tentu saja mereka mau pacaran, berboncengan sambil peluk-pelukan," sewot Rio saat Nina bertanya. Rio tak peduli Kala mendengar ucapannya. Bahkan pria itu membuat gerakan seperti orang yang sedang memeluk.Berbeda dari sang kekasih yang berburuk sangka, Nina sendiri yakin kalau Cloud dan Nic pasti ingin mengurus hal yang penting, dia membela pasangan itu sampai Rio semakin sewot."Kamu tahu 'kan ada masalah rumit yang sedang mereka hadapi, mereka pasti ingin menyelesaikan masalah itu," ujar Nina.Rio masih tak terima, ini karena kemarin dia ab