Share

Part 44

Part 44

Semalaman aku menunggu Heni pulang untuk membuat perhitungan, tapi batang hidungnya tak kunjung muncul hingga pagi ini. Pasti ia takut denganku.

Pagi ini aku mulai masuk kerja lagi. Tapi sepertinya mau tak mau aku harus naik angkutan umum kali ini, sebab sedari malam Dewi tak membalas pesan dariku. Sepertinya Heni dan Intan sudah memprovokasinya duluan. Menyebalkan! Aku jadi kehilangan tumpangan gratis.

Beberapa menit menunggu, akhirnya angkutan umum yang kutunggu pun tiba. Terlihat di dalam angkot sudah penuh penumpang. Namun, aku tetap naik karena takut telat.

Jadilah sekarang aku duduk berdempetan dengan para penumpang lainnya. Di sebelah kiriku ada beberapa anak sekolah, sedangkan di sebelah kanan ada wanita sebayaku yang sepertinya juga akan pergi kerja.

Terlihat wanita itu merasa terganggu saat aku duduk di sebelahnya. Namun ia tak berkata apa-apa, hanya mengalihkan wajah menghadap tempat lain. Memangnya apa yang salah deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status