Share

Istri Yang Sempurna

Karena takut istrinya lelah, Hilbram meminta Rahman memesankan kamar hotel untuk Ayesha.

Ada sedikit pembahasan yang begitu membuat lelah. Kontrak kerjasama yang sebenarnya tidak begitu menguntungkan perusahaan namun harus tetap diambil karena kebijakan pemerintah. Sementara beberapa hal yang tidak diinginkan kedua belah pihak menjadi perbincangan yang panjang.

Hilbram akhirnya lega bisa mengakhiri pembicaraan malam itu dengan keputusan yang diambilnya.

Dia mengambil sedikit waktu berbincang santai sebentar dengan Rahman dan direkturnya yang ikut serta rapat—karena tidak ingin suasana tegang saat perbincangan tadi, membuatnya menemui Ayesha dengan wajah dipenuhi emosi.

“Nyonya sudah ada di president suit, Tuan!” Rahman menyampaikan ketika mengetahui Hilbram sudah berjingkat dari kursinya.

“Terima kasih, Rahman!”

Hilbram bangkit dan berjalan meninggalkan obrolan mereka, Setyo—direktur itu masih berbincang d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status