Share

Hukuman Cinta

Sepanjang acara tadi, Hilbram hanya terdiam melihat prosesi acara yang memang dirancang dalam suasana hidmat. Ayesha yang duduk di sampingnya jadi resah atas sikap suaminya itu. Apa dia memang menghayati acara atau marah padanya?

‘Aku tidak melakukan apapun, kenapa dia marah?’ batin Ayesha yang memilih untuk tidak memikirkannya lagi.

Acara akhirnya selesai. Hilbram menggandeng tangan Ayesha kembali ke mobilnya. Sialnya, mereka lagi-lagi berpapasan dengan Gilga dan istrinya.

“Aku tidak suka berbasa-basi, mau apa?” Hilbram heran, untuk apa Gilga malah menghampiri mereka. Sementara di sudut sana, Hilbram melihat istri pria ini menunggunya di samping mobil.

“Ini—pin Ayesha bukan? Tertaut di kemejaku!” tukas Gilga santai menunjukan pin itu.

Ayesha melihatnya, itu memang pin hijabnya. Sebelum tangannya sempat mengambil pin itu, Hilbram sudah lebih dulu menyambarnya.

“Terima kasih!” tukas Hilbram dingin dan menggandeng Ayesha masuk ke dalam mobilnya.

Hilbram nampak fokus menyetir dalam diam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status