Share

Bertemu Hamida

“Bisakah Anda tidak mengganguku?” ujar Ayesha dengan nada lelah.

“Ada apa? Kau terlihat tertekan? Apa kau ada masalah?” Gilga justru bertanya dengan sok perhatian.

“Maaf!” Ayesha segera menutup ponselnya dan melemparkannya di tempat tidur.

Dia suntuk sekali, lalu memutuskan untuk pergi keluar. Tidak lupa, dia mengirim pesan pada Hilbram sekedar memberitahunya kalau dia ingin keluar.

[Mas, aku keluar ya?] tulisanya yang sudah terkirim ke nomor Hilbram.

Pesan terbalas lima menit kemudian.

[Baik, hati-hati!]

Ayesha tercenung sesaat, Hilbram tidak bertanya ke mana dia pergi. Ya sudah, mungkin dia sedang sibuk di kantor dan banyak pekerjaan.

Hilbram tentu tidak perlu bertanya ke mana istrinya pergi. Ada supir dan juga gps di mobilnya. Jadi dia bisa tahu kemana dan kapan istrinya singgah di suatu tempat.

“Ke mana, Nyonya?” tanya Zain, karena sejak tadi Ayesha tidak mengatakan tujuannya. Sementara mereka sudah berputar-putar kota.

“Maaf, Nyonya? Kita ke mana?” tanya Zain sekali lagi.

Barul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status