Share

Perkara Rambut Adam

“Wait, wait... kenapa marahnya ke aku?” Sebastian tidak terima Hanin berkata dengan nada emosi seolah dirinyalah yang melakukan kesalahan.

“Aku engak marah ke Anda, Tuan Sebastian. Tapi pada teman Anda yang tidak punya perasaan itu!” Hanin jadi sebal. Bahkan pria ini pun menyebalkan sekali.

“Iya deh, nanti aku ingatkan temanku itu. Apa aku harus melaporkan dan membuat bukti bahwa aku sudah berusaha mengingatkannya?” Sebastian seperti ingin menggoda Hanin.

“Boleh, agar aku bisa lebih percaya padamu!” Hanin menanggapi candaan Sebastian, walau kemudian menyesalinya.

“Asyik, kalau udah percaya kita lanjut ya, Non!” Sebastian malah terus berusaha menggoda.

Mata Hanin membelalak dan pipinya tiba-tiba bersemu kemerahan. Dia harus cepat-cepat undur diri dari pria itu sebelum kemana-mana pembicaraannya.

“Kok lama, Nin? Apa kamu sakit perut atau kenapa-kenapa?” Ayesha melihat Hanin baru keluar. Dia cemas jangan-jangan Hanin ada masalah.

“Enggak, i am okey!” ujarnya menggandeng tangan Ayesha.

M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status