Share

Bab 20 - Jangan Memaksa!

"Maaf."

Handoko merasa bersalah.

Nial dengan cepat membuat jarak dan mengancingkan kemejanya yang entah bagaimana caranya terbuka bahkan hingga ke dadanya. Mungkin tanpa sengaja terlepas saat Bela memegang kuat-kuat bajunya barusan.

"Ayah duduklah!"

Nial memberikan kursinya pada Handoko sementara sendirinya keluar dari ruangan untuk mencari angin segar. Berada dalam satu ruangan bersama Bela membuatnya gerah dalam gairah.

Ia duduk di bangku yang ada di bawah pohon. Memandang langit sore yang menggelap.

Sesaat barusan ia telah benar-benar tidak bisa memikirkan apapun selain Bela. Bahkan ia tidak menemukan adanya bayangan Catherine sama sekali.

'Maafkan aku Catherine, bagaimana kalau aku kalah?'

Nial mengusap wajahnya. Ia melonggarkan dasinya. Tapi dasi di lehernya telah raib karena sudah ia gunakan untuk mengikat rambut Bela. Sekarang ia sadar bahwa yang selama ini mencekiknya itu bukanlah dasi di lehernya, tapi rasa dalam hatinya.

Mengingatnya lagi telah memicu hormon lelakinya ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status