Share

Bab 71 : Permintaan Maaf Juwita

Mata Delisha tak henti memandang jalan. Matanya berbinar-binar. Pikirannya masih bercabang ke mana-mana, ia memikirkan tentang apa keputusan dari mertuanya, Emran, yang akan memberi tahu kepada setiap orang tentang siapa dirinya.

Tak terbayangkan baginya bahwa mertuanya, Emran, akan mengubah pendiriannya begitu cepat. Kini, ia dapat bernapas lega karena Emran dan Arumi telah menerimanya sepenuh hati.

Delisha begitu bahagia mendengar semua itu, ia tak menyangka bila mertuanya itu akan berubah secepat itu, wanita yang berambut panjang sebahu itu begitu bersyukur, akhirnya, mertuanya, Emran dan Arumi sudah mau menerimanya.

Lamunan Delisha terhenti, ketika Rey menyentuh tangannya. Delisha terkesiap seketika. Wanita itu membalas tatapan Rey dengan senyuman yang begitu manis terukir di wajahnya.

"Kamu kenapa? Dari tadi melamun terus?" tanya Rey seraya menyelipkan anak rambut ke belakang daun telinga Delisha.

"Aku masih kepikiran tentang perkataan Papa, Rey."

"Kamu jangan terlalu banyak berp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status