Share

Chapter 49 - Benang Takdir

Bagas turun dengan postur gagah dari balik pintu Lexus yang membawanya. Raut wajahnya datar dan dingin. Menatap Aileen tajam.

"Mati aku," desis Aileen panik.

"Apa yang kamu lakukan disini?"

Aileen mengaruk pipinya lalu melambaikan tangannya di depan neon box bertuliskan Cafe.

"Ngopi," balasnya.

Bagas mengerutkan keningnya. "Kenapa harus di tempat aneh seperti ini?" Desisnya sambil menarik Aileen ke sisinya.

"Lalu, apa yang kamu lakukan disini?" Alihnya pada Daren. "Ngopi juga?"

Daren berdeham singkat begitu mendengar sindiran sepupunya.

"Aku yang memintanya datang karena aku butuh tumpangan pulang," sela Aileen.

Vincent meneliti dua pria yang mendampingi Aileen lalu beralih pada Aira yang berdiri tak jauh dari mereka dengan tatapan sedih.

Senyum simpul menghiasi bibir Vincent tak kala ia menyadari jalinan benang merah di antara hubungan yang rumit itu.

"Ayo pulang," perintah Bagas sambil menarik pergelangan tangan Aileen untuk mengikutinya ke mobil.

"Ah, tunggu." Aileen melepaskan tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status