Share

Chapter 71 - Debaran Tak Berarah

"Bagas …"

Bagas terbelalak kaget saat kedua lengan Aileen memeluk lehernya. Sentuhan itu terasa familiar, setiap gerakan seolah telah lama ia rindukan.

"Kamu?" Bagas menarik diri—melepaskan tautan lengan itu dari tubuhnya seraya menangkup kedua belah pipi yang merah dan hangat.

Rahangnya mengetat dengan tatapan yang terarah. "Aileen?" Ucap Bagas ragu.

Ia berusaha menepis kerinduan dan harapan yang bergejolak dalam hatinya.

Pemilik wajah itu terdiam dengan tatapan bergetar. "I-iya …" Suara yang keluar dari balik bibir tipis itu terdengar bergetar.

"Tapi …" Setiap kata yang akan keluar dari bibir Bagas tertahan oleh ego. Ia dapat merasakan kehadiran Aira dalam diri Aileen, namun ia tak bisa menepis sosok Aileen dari pandangannya.

"Bagas, a-aku …" Jemari Aileen terkepal, Aira merematnya erat. Bimbang diantara pilihan yang sulit. Apakah ia harus jujur atau terus berlakon sebagai Aileen.

"Kenapa? Kepala mu pusing lagi? Atau kakimu nyeri?" Buru Bagas khawatir.

Aira menggelengkan kepala de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status