Share

Bab 45

"Ha ... Ha ... ha" Tawa papa terdengar begitu keras memenuhi seisi ruangan ini sesaat aku selesai menceritakan kecurigaanku tentang hubungan terlarang Keenan dan Luna.

Aku melongo melihat papa yang tampak begitu renyah tertawa, tak hanya papa, mama, Raina bahkan Keenan juga tampak tertawa. Hanya Tante Wina yang tampak mengulum senyum seakan ingin menjaga wibawaku.

Ini aneh.

Apa yang terjadi pada mereka semua? Mengapa tertawa? Bukankah seharusnya mereka marah dan kesal?

Aku masih menatap mereka dengan wajah bingung dan tak mengerti, tak lama ku dengar Raina bicara.

"Kau memang orang paling lucu yang pernah kukenal, mas."

"Lucu sekali," gelak tawa Raina sambil menunjuk padaku.

"Aku bicara yang sebenarnya, kenapa kalian semua tertawa?" Ketusku lalu memalingkan wajah.

"Tentu saja kami semua tertawa, karena semua tuduhanmu itu tidak benar," balas Raina.

"Tidak benar bagaimana, aku serius. Kalian bisa tanyakan sendiri pada Keenan," geramku sambil melirik pada pemuda yang duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status