Share

Kekecewaan Iris

“Mommy, mana Daddy?” Dimitri bertanya ketika Iris meletakkan roti tawar dengan selai cokelat di depan putranya.

Aiden tidak sarapan bersama mereka membuat Dimitri kecewa.

“Daddy, sudah berangkat pagi-pagi,” kata Iris melirik putranya yang manyun.

“Maaf sayang, apa kamu masih marah sama Daddy?”

Dimitri tidak menjawab sambil menundukkan kepala memainkan sendok di tangannya.

Iris menghela napas mengerti perasaan putranya.

Tapi Aiden sudah berangkat pagi-pagi sekali dengan tergesa-gesa, dia bahkan tidak sarapan atau pun membawa bekal.

Iris penasaran masalah apa yang terjadi di perusahaan hingga membuat pria itu menjadi sangat sibuk. Dia belum melihat Aiden begitu tergesa-gesa ke kantor.

“Sayang, Daddy lagi banyak pekerjaan. Daddy berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, tapi Daddy sempat berpamitan dengan Dimi. Tapi sayang Dimi lagi tidur,” ujarnya menenangkan Dimitri dan meletakkan susu di depan putranya

“Benarkah?” Dimitri mendongak menatap ibunya. Ekspresi manyun di wajahnya menghila
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status