Share

63. Seperti Malam Pertama

"Apakah dia akan menyerangku?" pikir Alice sembari menahan napas. Tangannya mendekap erat di depan dada. Ia merasa jantungnya akan pecah kalau tidak ditekan.

Namun, mengetahui Edmund hanya membetulkan selimut, kerut alisnya melonggar. Selang keheningan sejenak, ia akhirnya membuka mata.

“Apakah dia sudah naik ke kasur? Kenapa tidak terasa?" pikir Alice, bingung. Perlahan-lahan, ia menoleh ke belakang.

Ternyata, lapak di sebelahnya masih kosong. Edmund memilih untuk berbaring di sofa.

"Dia tidur di sana? Apakah dia takut aku merasa tak nyaman?"

Alice bergeming beberapa saat, berpikir. Sedikit demi sedikit, rasa bersalah mendominasi. Hatinya terenyuh.

"Ini kamarnya. Kenapa malah dia yang mengalah?"

Alice pun menarik napas berat. "Ed?" panggilnya ragu.

Entah karena tidak mendengar atau sudah tidur, Edmund tidak menyahut.

"Ed?" panggil Alice, lebih kencang.

Sang suami akhirnya membuka mata. "Ya? Apakah kau butuh sesuatu?"

"Kenapa kau tidur di situ?"

Edmund berkedip-kedip. "Kur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status