Share

Mengapa Kau Susah Sekali Mati?

“Tuan, semua orang sudah menunggu Nona Anais. Apakah Anda sudah bisa menghubungi beliau?” Seorang pria keluar dari ruang rapat dan bicara dengan nada cemas pada Malgun.

Kuasa hukum mendiang Esteban itu semakin dirundung gelisah, terlebih tatapan Pineti juga kian mengejeknya seolah berkata, ‘rasakanlah kalian!’

“Maaf, bagaimana, Tuan Malgun?” desak pria tadi.

Malgun yang tak bisa memberi janji, hanya menghela napas resah dan lantas menjawab, “sebentar lagi saya akan masuk dan bicara dengan semua orang. Sepertinya Nona Anais masih terjebak macet.”

Sederet kalimat lelaki itu seketika mendapat seringai miring dari Pineti. Aretha hanya menatapnya tajam sementara Cedric langsung mendengus, “Tuan Malgun yang terhormat. Apa Anda tidak mendengar ucapan Ibu saya? Anais tidak bisa datang, mau Anda menunggunya sampai kiamat sekalipun, Anais tidak mungkin menghadiri rapat hari ini!”

“Siapa yang kau maksud tidak datang?”

Dari ujung koridor, sosok wanita dengan suit hitam dan sepatu hak tinggi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status