Share

Menjadi Menantu Satu-Satunya

‘A-apa maksudnya? Dia … tidak mungkin bicara tentang kejadian saat bulan madu itu ‘kan?!’ Anais merasa cemas dalam hatinya. ‘Tidak, tidak … itu tidak mungkin!’

Tak bisa dipungukiri bahwa ucapan Jade menggiring pikirannya pada insiden di Pelican Reef Resort, kala dirinya tak sengaja melihat sang pria yang telanjang di kamar mandi. Kebuncahan menyerang wajahnya. Anais was-was, terlebih kini Jade malah menatapnya intens seolah sedang membaca pikirannya.

“Apa yang ada di otak kecilmu, istriku?” Jade berkata selaras dengan alis sebelah kirinya yang terangkat.

Sungguh, kata-kata dan puduan ekspresinya benar-benar tampak seperti ejekan bagi Anais.

Wanita itu lekas mendorong suaminya sembari menyergah, “aish … menyingkirlah dariku!”

Dia bangkit dari ranjang dan buru-buru merapatkan tali piyamanya. Dia begitu keras menyembunyikan rasa malunya, wajahnya terpampang angkuh meski sangat merah.

Melihat tindakan Anais yang kelakaban, Jade pun menahan seringainya. ‘Astaga, kelinciku benar-benar memil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status