Share

Bab 18 - Mantu Idaman?

Andari tertawa masam. “Gelo maneh! Kamu teh enggak sadar dengan apa yang telah kamu lakukan padaku? Gampil pisan mengajak balikan,” cetusnya.

“Tidakkah sedikit terbuka pintu hatimu untukku? Kalau bukan karena aku, setidaknya demi Dzaka dan Sekar. Demi anak-anak kita Andari,” ucap Danial memasang wajah memelas penuh permohonan.

Andari menarik napas panjang, lalu membuangnya dengan kasar. “Kamari timana saja maneh? Baru mikir anak-anak sekarang? Apa karena gundikmu tak menarik lagi?”

(Kemarin dari mana saja kamu?)

Lagi-lagi, Danial diam. Nyalinya seketika menciut.

“Geuleuh kalau menjadikan anak-anak reason untuk kembali. Mereka teh sudah terbiasa tanpa kamu, Danial. Mereka sudah nyaman dengan ibunya saja.”

Matanya yang belo tak bisa menyembunyikan sakit yang mungkin tertusuk sangat dalam. Terlebih, saat mengingat kisah suram masa lalunya dengan pria di hadapannya. Bahkan, sampai saat ini, ia masih tak habis pikir kalau Dania
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status