Share

BAB 43. Tak Ada Lagi Negosiasi

"Bapak benar-benar tidak masalah saya tinggal ke Surabaya dua hari?"

Adnan mengangguk yakin.

Walau kadang agak keteteran karena tidak ada asisten pribadi yang ia percaya selama beberapa minggu terakhir di Jakarta, pria itu masih sanggup menghandle pekerjaan yang dilimpahkan Prabu kepadanya.

"Selesaikan saja dulu urusan di sana," balas Adnan tanpa mengalihkan tatap dari berkas yang sedang ia baca. "Yang terpenting adalah memastikan proyek pembangunan panti tidak terbengkalai hanya karena kita mulai sibuk dengan pekerjaan di sini."

"Bapak tenang saja." Wirya menjawab dengan mantap. "Saya sudah menunjuk penanggungjawab utama yang dapat dipercaya untuk proyek itu, Pak. Dan saya akan sesekali meninjau progres di sana, tanpa melalaikan tugas saya di sini tentu saja."

Adnan tersenyum singkat. Asisten pribadinya benar-benar tak pernah mengecewakannya barang sekalipun.

"Sesekali, buatlah kesalahan, Wir!" cetus pria itu ngawur. "Jangan terlalu sempurna dalam mengerjakan sesuatu. Biar saya
naftalenee

HAHAHAHA Adnan udah capek ngurusin calon bini plin-plan tuh. Digas kan sekarang😌 Bab ini paling panjang dibandingkan bab-bab sebelumnya btw. Kalau kalian lebih suka babnya panjang atau pendek?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Aish Adja
bab yang panjang lah.... lanjut donk... ceritanya...
goodnovel comment avatar
Mawar Hitam
suri sekali2 emang harus dikasih pelajaran
goodnovel comment avatar
Woo Shik's GF
bagus thor. lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status