Share

43. Diam-Diam

“Kupikir kau membutuhkannya, jadi aku meminta temanku melakukan pengetesan lagi. Tapi … hasilnya tetap sama.”

Lucius masih mendengarkan. Mengangguk singkat dan mengakhiri panggilan tersebut. Tepat ketika suara derap langkah kaki dari dalam rumah mulai terdengar.

“Papa?!” Suara panggilan dari dalam rumah segera mengalihkan Lucius yang membeku di teras rumah. Raut datar Lucius gegas berubah hangat. Kepenatannya segera raib begitu melihat ketiga kembar dan istrinya yang menghampirinya. Zsazsa berlari lebih kencang, menggandeng Zaiden, sementara Calia mendorong kursi roda Zayn. Kedua lengannya segera membuka dan membawa Zsazsa ke dalam gendongannya. Mengusap rambut di kepala Zaiden dan Zayn bergantian lalu tersenyum membalas sang istri yang mengambil tas di tangannya.

“Mereka baru saja bermain di halaman belakang ketika mendengar suara mobilmu datang,” ucap Calia saat Lucius menundukkan wajah untuk mendaratkan satu kecupan di bibir.

Yang membuat Zsazsa memberengut kesal dan mencium pipi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status