Share

51. Kepercayaan Yang Tak Mudah

Lucius mengerjap, tersadar oleh kekecewaan di kedua mata Calia yang membuatnya pegangannya melonggar dan tubuhnya mundur ke belakang.

Calia menegakkan punggungnya. “Kita akan bicara di rumah,” ucapnya kemudian. Keduanya tak saling bicara sepanjang perjalanan. Ia sengaja memberi waktu bagi Lucius untuk menenangkan kecemburuan pria itu.

“Apakah kita bisa bicara sekarang?” Lucius melempar jasnya dan menarik lepas dasi kupunya dari kerah, menyandarkan tubuh pada bagian belakang punggung sofa. Menatap lurus Calia yang baru saja meletakkan tas di meja rias. Wanita itu memberinya satu anggukan, melepaskan jam tangan, anting, kalung, dan hiasan rambut di meja. Kemudian berjalan menghampirinya. Bukan duduk di kursi tetapi berdiri di depannya. Menatap lurus kedua matanya dengan tatapan yang begitu menenangkan, yang dalam sekejap sudah meredupkan semua kecemburuan di dadanya. Tetapi ia tak akan memperlihatkan pengaruh sang istri yang begitu mudah begitu saja. Sebaiknya Calia memberinya penjelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status