Share

Bab 29 : Mas Juga Benci Aku?

Usapan dalam tidur membuatku benar-benar risi sampai akhirnya mengerang jengkel. Saat mata terbuka, rasa kesal yang menumpuk di ubun-ubun justru meluap habis melihat si pelaku.

Lelaki dengan kaos hitamnya yang tengah setengah berbaring dengan siku menumpu pada kasur tengah menatap dalam-dalam. Senyumnya tersungging tipis yang langsung menyentakku agar sadar.

“Tuan Zaid?” ucapku spontan yang seketika itu juga mendapat sentilan di dahi.

Aku meringis, merengut jengkel menatapnya yang sudah beranjak duduk sembari meraih nampan di meja. Baru teringat makanan itu diantarkan Zein tadi ketika aku mual dan memilih pergi ke kamar. Telanjur kehilangan selera makan, aku lebih memilih tidur ketimbang mengisi perut yang keroncongan, tetapi mual hanya melihat hidangan yang mungkin saja sudah dingin.

Pikir saja, ini sudah jam berapa dari terakhir Zein mengantarnya. Jam 17.00 WIB.

“Saya baru panaskan. Mari, biar saya suapi.”

Satu alisku terangkat, tapi tak urung menurut ketika dia menarik lenganku pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
dasar babu merangkap istri simpanan banyak drama. klu otak mu g berguna lebih mati aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status