Share

Dalam Kehilangan

Ana menyesap teh lemon di tangannya dengan perlahan, tubuhnya dia sandarkan pada jendela kamarnya, matanya sibuk memperhatikan dua anak manusia yang sedang bercanda bersama, seolah dunia milik mereka berdua, tanpa tahu ada perasaan yang terluka.

Ana tak pernah melihat laki-laki itu tertawa begitu lepas dan bahagia, matanya yang biasanya bersinar dingin sekarang secerah matahari pagi, tatapannya juga sangat memuja pada si wanita.

Ah... apalagi yang dia harapkan dia memang sudah tak punya tempat, sampai saat ini dia hanya bergantung pada harapan setipis benang yang bisa kapan saja putus.

Ana tahu di sini dialah yang memaksa masuk dan merusak kebahagiaan itu, dia memang memiliki beberapa alasan untuk membenarkan semua tindakannya, tapi tetap saja rasa bersalah ini selalu saja menghantuinya, semula dia hanya ingin dekat dengan orang yang dia cinta, tapi apa daya kalau dia sama sekali tak punya tempat di sini.

Ana mengusap perutnya dengan sayang, anak ini tidak bersalah, dia mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status