Share

Di Persimpangan

Bagi Ana, Adam adalah pahlawan untuknya, laki-laki yang lima tahun lebih tua darinya itu seperti paman berkaki panjang yang telah mengubah hidupnya, bahkan saat dia sudah menjadi artis, Adam juga dengan setia mendampinginya.

Bahkan saat ini dia juga tidak keberatan mengurus hal-hal remeh seperti mendaftar ke dokter yang seharusnya bukan bagian dari pekerjaannya.

“Kamu mendapat nomer antrian dua,” kata Adam dengan wajah masam.

“Kok kayaknya nggak ikhlas mas Adam bantu aku,” kata Ana sambil menatap managernya itu.

“Bukan tidak ikhlas tapi males saja lihat orang yang suka ngeyel seperti kamu.”

“Apa bedanya?”

“Nanti saja aku pikirkan bedanya, sekarang kamu duduk yang manis menunggu di bangku itu, aku belikan makanan.”

“Kok tahu aku belum sarapan pagi?” tanya Ana dengan mata bulatnya yang besar menatap penasaran pada Adam.

“Dari wajahmu yang terlihat kelaparan,” kata Adam asal. “Jadi kamu mau makan apa?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status