Share

Keinginan Menggebu

Ini malam yang indah sebenarnya, bulan bersinar dengan penuh di langit, ditemani bintang-bintang disekelilingnya, hari memang sudah malam, dan Ana telah melewatkan jam makan malam, karena itu sekarang dia lebih memilih untuk menghabiskan makan malamnya di taman belakang rumah ini.

Sendiri, hanya berteman cahaya bulan dan bintang.

Dia bukan orang yang mudah patah, kalimat Raffael siang tadi seolah memberinya kekuatan untuk menentukan langkah, tidurnya menjadi lebih nyenyak setelah berhari-hari dia bahkan kesulitan untuk tidur.

“Mbak Ana yakin mau makan di sini saja, nanti masuk angin,” kata bibi sambil meletakkan sepiring tumis cumi di hadapan Ana.

“Di sini lebih tenang, bi,” kata Ana sambil tersenyum. “Apa bibi sudah makan?”

“Sudah, Mbak, tadi bibi makan terlebih dahulu, sebenarnya tadi saya ingin membangunkan mbak Ana tapi kata Tuan jangan dulu.”

Ana mengangguk, hatinya memang masih bergetar seperti biasa saat mendengar nama Raffael, tapi kini perasaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status