Share

Roda Kehidupan

Ana mengusap air matanya yang mengalir deras di pipinya, di sampingnya bibi juga memandangnya dengan tatapan yang sendu.

Wanita tua itu juga akhirnya tak sanggup menahan air matanya, tapi sedapat mungkin dia mengalihkan rasa sedihnya, dia tidak boleh ikut menangis.

“Mbak Ana baik-baik saja? atau mau saya ambilkan minuman atau makanan?” tanya bibi menawarkan bukan apa-apa dirinya juga sudah tak kuat melihat itu semua.

Ana menatap bibi sejenak yang juga sudah berurai air mata di sampingnya, “Tidak perlu, Bi, saya baik-baik saja,” kata Ana pelan.

Bibi menatap Ana sebentar lalu matanya kembali memandang ke depan, dan air matanya sudah tak bisa dibendung lagi, dia menangis terisak-isak, begitu juga dengan Ana yang ada di sampingnya.

“Benar-benar menyedihkan ya, Bi, artis itu sukses memainkan perannya dengan baik,” kata Ana sambil menyeka air matanya.

“Benar, Mbak, dia sudah ditinggalkan ibunya sejak kecil susah payah mencari keb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status