Share

Tak Seperti Biasa

Raffael dari tadi gelisah.

Dipandangnya tumpukan dokumen yang harus dia tanda tangani itu, kenapa begitu banyak sekali seakan tak ada habisnya, padahal sedari tadi dia sangat ingin menyelesaikan semuanya dan pergi sebentar, tak mungkin juga dia harus meninggalkan semua ini, demi urusan pribadi.

“Bapak sudah ditunggu di ruang meeting sekarang,” sekretarisnya memberitahukan jadwalnya setelah ini melalui telepon antar ruangan.

“Apa tidak bisa ditunda, saya banyak pekerjaan.” kata Raffael.

“Tidak bisa, Pak, Pak Adnan sudah datang.”

Dia ingin bertemu dengan Bella kenapa sulit sekali.

Himpitan pekerjaan ini hampir saja membuatnya gila, ditatapnya lagi layar ponselnya, ditekannya angka satu sebagai nomer darurat di ponselnya.

“Kenapa juga tidak dijawab,” gerutunya kesal.

Jika Bella memang sedang syuting biasanya ada asistennya yang menjawab telepon itu, tapi berkali-kali dia coba hubungi tak jua diangkat membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status