Share

Takdir

Tujuh tahun kemudian.

“Lepaskan apa yang kamu lakukan!” teriak wanita itu pada laki-laki yang mendekatinya.

“Ikut aku, jangan melawan.”

“Tidak!”

Wanita itu terus berusaha memberontak dengan sekuat tenaga, dia menendang tubuh laki-laki yang berusaha menyentuhnya, tangan kanannya berusaha menggapai vas bunga yang hanya berjarak satu jengkal dengan jarinya, sedangkan tangan kirinya berusaha tetap mempertahankan gaunnya yang berusaha ditarik laki-laki itu.

Mulutnya terus berteriak minta tolong sampai serak rasanya, tapi semua seolah sia-sia, tak ada seorang pun yang datang menolongnya, suara musik di bawah sana terlalu kencang untuk mengalahkan teriakannya, juga orang-orang yang sebagian besar sedang menikmati kemeriahan pesta.

Wanita itu menyesal, kenapa tadi harus naik ke mari, seharusnya dia duduk diam saja di pojokan, melihat orang-orang tertawa menikmati pesta.

Dia menyesal sungguh.

Laki-laki itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status