Share

112 . Reza

Amira masih saja terus berjalan, tanpa mempedulikan lelaki berumur di sampingnya yang terus saja mendorong motornya pelan, untuk bisa berjalan bersama Amira. Jika Amira berhenti, maka motor itu pun berhenti. Jika Amira sedikit berlari, maka pemilik motor itu pun menyalakan mesin motornya untuk mengejar Amira.

Untunglah sedikit lagi Amira sampai di rumah. Gerbang besar sudah terlihat di ujung sana. Reza masih setia di samping Amira. Keduanya tidak bersuara sama sekali, tepatnya Reza yang berhenti bicara, karena Amira tak kunjung menyahut setiap ucapannya.

"Nanti, kalau sampai di rumah. Saya minta minum ya Amira?" napas lelaki itu terdengar tersengal, dengan keringat membasahi kening, leher, juga baju kaus yang ia pakai.

"Males," jawab Amira singkat. Gadis itu masih enggan menoleh pada Reza.

"Kok gitu? Saya cape loh, antar kamu sampai rumah. Masa gak dikasih minum," ujar Reza sedikit merengek. Amira menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status