Ucapan Freya sukses menarik perhatian Harion. Dia mengerut keningnya ragu, tidak langsung percaya dengan kata-kata Freya. Regina bukan tipe orang yang menyimpan dendam.Dia adalah gadis yang patuh dan terlalu lemah untuk berontak. Apalagi balas dendam. Lagi pula mereka adalah orang tuanya. Regina bukan orang yang tidak berperasaan, pikir Harion percaya diri.Dia menatap putrinya sulungnya dengan tatapan merendahkan.“Regina jauh lebih patuh dari pada kamu. bagaimana bisa dia akan membalas dendam pada keluarganya sendiri. Sebaliknya kamu egois dan membuat keluarga ini jatuh ke titik ini. kamu masih punya muka untuk memfitnah adikmu?!” ujarnya marah. Dia dengan kasar menarik kakinya dari Freya.Freya menggeleng kepala putus asa dan meraih kaki Harion memohon.“Ayah, bukan itu maksud aku!” Dia mendongak menatap Harion dengan pandangan bertekad.“Ayah, kamu dan Ibu sudah mengabaikan Regina dan membuatnya selalu terkucilkan. Dia menyimpan keluhan pada kalian. Jika Ayah meminta tolong pada
“Jika Ayah biarkan aku tinggal dan aku merawat kembali diriku, aku yakin Dixon akan kembali mencintaiku Ayah. Jika aku menikah dengan Dixon, aku bersumpah akan selalu membantu keluarga ini dan perusahaan Hadley. Kumohon Ayah, biarkan aku tinggal di sini.” Dia menatap Harion dengan tatapan memelas dan memohon.Georgina mengangguk membantu putrinya meyakinkan Harion.“Benar, mari coba saja biarkan Freya tinggal. Jika dia bisa mendapatkan kembali hati Dixon dan menikah dengannya, dia membantu perusahaan Hadley kembali berjaya. Apa kamu lupa selama lima tahun, Freya lah yang membuat perusahaan Hadley berkembang pesat karena dia pacar Dixon.”“Coba pikirkan Regina, setelah dia menikah dengan Dixon, apa dia pernah membantu? Dixon dan Regina bahkan tidak pernah menjalin hubungan dan tiba-tiba saja menikah. Jelas mereka tidak saling mencintai. Berapa lama pernikahan mereka akan bertahan sebelum Regina bisa membantu perusahaan kita?”Di bawah pengaruh Freya dan Georgina, Harion mulai terlihat
Georgina meraih tangan putrinya dan menenangkannya.“Benarkah Ibu? Terima kasih Bu!” Freya sangat senang dan memeluk Georgina senang.Georgina terkekeh mengelus rambut pirang Freya. Dia sangat mencintai putri ini.Georgina menyerahkan kartu kredit yang berisi semua uangnya agar Freya bisa melakukan perawatan pada tubuhnya agar dia bisa kembali cantik seperti dulu.Freya sangat tidak sabar menggunakan uang ibunya untuk melakukan perawatan habis-habisan dari rambut sampai ke ujung kaki. Satu tahun sudah membuatnya menderita dan terlihat tua karena bekerja sepanjang hari.Dia harus tampil cantik dan menawan untuk mendapatkan kembali hati Dixon. Dia sangat marah dan tidak sabar ingin mendepak Regina karena sudah merampok suaminya. Dia berjanji setelah Dixon kembali ke pelukannya, dia akan menyuruhnya menceraikan Regina dan mengirimnya ke luar negeri selamanya dan tidak pernah kembali.Dia sudah cukup baik hati yang mengirimnya ke luar negeri setelah adik perempuannya merampok suaminya.Ke
Wajah Regina terlempar ke samping usai menerima tamparan FreyaRegina memejamkan matanya. Dari ujung matanya dia melihat ibunya acuh tak acuh duduk di sofa melihatnya ditampar oleh Freya. Bahkan tidak berusaha melerai mereka seolah dia sangat mendukung Freya. Sudut bibir Regina terangkat. Benar, Freya selalu menjadi kesayangannya dan selalu tutup mata setiap kali Freya menindasnya. Tangannya terkepal di sisi tubuhnya mencoba menenangkan dirinya. sekarang dia tidak bergantung lagi pada keluarga Hadley, dia tidak ingin terus diintimidasi dan tidak bisa melawan. Regina mengatur wajahnya dengan topeng tanpa ekspresi sebelum menoleh menatap Freya.“Merampok suamimu? Apa kamu berdelusi? Jika kamu ingat dengan benar, kamulah yang kabur dari pernikahanmu dan kawin lari dengan pria lain tapi menuduhku merampok suamimu.” Dia berkata dengan penuh sindiran.Wajah Freya memerah malu dan marah diingatkan dengan perselingkuhannya. Dia sangat menyesal meninggalkan kekasihnya yang sempurna demi pria
“Benar, bukan kakak?” Dia menyebut sebutan kakak dengan ekspresi mencemooh.Georgina tidak bisa berkata, lalu melirik putri sulungnya cemas. Regina sudah menjadi begitu tanggung hingga dia tidak bisa mengendalikan dan mengintimidasinya lagi.Freya memucat sambil menggertak gigi.“Regina, jangan sombong! Dixon selalu mencintaiku dan tidak berhenti untuk mencariku! Kamu hanya dianggap sebagai penggantiku!”“Oh terus kenapa?” ekspresi Regina tidak berubah menjadi sakit hati yang diharapkan Freya.“Kamu sebaiknya bercerai dengan Dixon sebelum dia membuangmu!” desis Freya menatapnya puas.Regina balas tersenyum. “Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan bercerai dengan Dixon dan suamiku tidak akan menceraikan aku,” ujarnya menyebut kata ‘suamiku’ penuh tekanan.Jika dia bercerai dengan Dixon, keluarga Hadley akan membuangnya dan kembali menjodohkan dengan seseorang yang mungkin lebih buruk daripada Tuan Smith daripada membiarkannya sia-sia menjadi janda.Regina bertekad tidak akan bercerai d
Regina pulang tepat pukul tujuh malam dengan tangan penuh kantong belanja. Dia melepaskan sepatunya merasa kakinya sangat pegal. Ketika Regina masuk ke apartemen, dia melihat keberadaan Dixon yang menunjukkan suaminya belum pulang. Regina menghela napas lega. Dia belum siap menghadapi pria itu setelah pertemuannya dengan Freya.Regina menyimpan belanjaannya di kamar dan dengan cepat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. dia merasa sangat gerah karena seharian berkeliling mal. Regina lupa mengunci pintu kamar mandinya.Pada saat itu Dixon pulang dan masuk ke apartemennya. Dia melepas jasnya ke sofa dan melonggarkan dasinya dengan ekspresi muram. Dia sudah menerima berita bahwa Freya sudah kembali ke kediaman Hadley.Kekasihnya itu akhirnya keluar dari persembunyiannya hanya beberapa waktu setelah pernikahannya.Dixon tidak merasa kebahagiaan seperti yang dia harapkan. Suasana hatinya rumit. Tenggelam dalam pikirannya, Dixon menuju kamar mandi dan tidak menyadari suara air shower y
Regina berlari keluar dari kamar mandi dengan perasaan malu. Dia berhenti di depan pintu kamar mandi. Wajahnya memerah padam. Regina meletakkan tangannya di depan dada. Dia dapat merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia menoleh memandang kesal pintu kamar mandi yang tertutup.“Dasar orang mesum.” Dia menggertak gigi malu dan marah. Dia merutuki dirinya sendiri karena tidak mengunci pintu hingga membuat Dixon masuk dan melihatnya dalam mandi telanjang.Regina memukul kepalanya untuk mengusir bayangan kenangan di kamar mandi beberapa saat yang lalu. pipinya memerah mengingat ereksi keras pria itu di balik celananya.Apa dia terangsang melihatnya?“Hentikan Regina!” Regina memukul kepalanya sekali lagi dengan pipi semakin merah.Dia buru-buru menuju kamar tidurnya dan mengunci pintunya. Regina berganti pakaian dengan piama celana pendek dan lengan pendek. Dia berjalan mandar mandir di kamarnya. Dia merasa lapar dan ingin memasak. Namun dia takut dan malu jika bertemu dengan Dixon sete
Dia berdeham datar tidak ingin membuat dirinya terlihat malu.Dia berkata dengan ekspresi datar. “Aku menghentikan pendarahanmu untuk mencegah infeksi.”Regina tersipu mengingat cara pria itu menghisap jarinya.“Tidak perlu dengan cara seperti itu juga, kan.”Dixon mengangkat bahu acuh tak acuh. “Aku sering melihat itu yang dilakukan ayahku pada ibuku.”“Oh.”Lalu suasana menjadi hening di antara mereka.Regina mati-matian mencoba tidak mengingat kejadian di kamar mandi dan pemandangan ereksi keras Dixon di balik celananya.Dixon berbalik dan membungkuk membuka laci meja dapur dan mengeluarkan kotak P3K paling bawah.Dia meletakkan kotak itu di atas meja kitchen set dan mengulurkan tangannya pada Regina.“Obati lukamu sebelum kena infeksi.” Suara Dixon terdengar memerintahnya.Regina menggerutu dalam hati menyalahkan pria itu yang menyebabkan lukanya. Tanpa banyak bicara dia memperlihat jarinya yang terluka a pada Dixon.Dixon melirik jari mungilnya yang tergores masih mengeluarkan se