Share

29. Brunch

Laureta terbangun pagi itu. Ia membuka matanya perlahan, lalu mengerjap beberapa kali. Ternyata ia sedang berada di kamar Kian. Kamar ini benar-benar luas seperti satu rumah, tapi isinya hanya kamar saja.

“Luar biasa,” ujar Laureta sambil tersenyum.

Ia meregangkan ototnya sambil membuka kaki dan tangan selebar mungkin. Seketika ia menyadari jika ia sendirian di sana.

“Eh, di mana Kian?”

Laureta duduk, lalu menoleh ke sebelah kasurnya yang kosong. Lalu ia berjalan menuju ke ruang kerja dan ke seluruh ruangan, tidak ada Kian di mana pun.

“Aduh gawat! Kian kenapa pergi?”

Laureta mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menelepon Kian. Namun, ia teringat jika pria itu sedang dalam mood yang tidak baik. Sebaiknya Laureta tidak mengganggunya. Ia mencoba menenangkan dirinya dan kemudian bersikap senormal mungkin.

Ia mandi, lalu masuk ke walk-in closet yang fenomenal itu. Hatinya kembali terhibur. Ruangan itu bagaikan ruang harta karun. Laureta menemukan kaus longgar yang tampak nyaman untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status