Share

BAB 16

Waktu bergulir tanpa terasa. Musim panas tetap bertahan meski pergantian hari dan bulan terus berjalan. Pernikahan yang sudah ada di ujung mata kini terasa semakin nyata saat setiap majalah, media dan orang-orang mulai membicarakannya secara aktif. Lonceng pernikahan menggema memenuhi penjuru negeri.

Undangan telah disebar dan jalan-jalan dipenuhi dengan hiasan yang menarik perhatian para tamu. Satu-satunya masalah adalah panik yang tiba-tiba melanda Cahaya. Gadis itu tengah berjalan mondar-mandir di salah satu kamar mewah keluarga Hardin yang disediakan untuknya.

“Tarik napas dalam-dalam, setelah itu keluarkan secara perlahan. Aku selalu bilang panik tidak menyelesaikan masalah, Cahaya.”

Cahaya mengabaikan nasihat sahabatnya. Ia berjalan mondar-mandir, mengigit kuku tangannya yang sudah diwarnai.

“Hentikan itu!” dengan lembut Flo menarik tangan Cahaya. “Kau membuat kukumu yang cantik berantakan padahal pernikahanmu akan terjadi dalam hitungan jam.”

Ucapan Flo menimbulkan riak kepanik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status